KIAT MENJADI FASILITATOR
Fajar Sudarwo (Jarwo)
Makna Fasilitator
Pengertian
dasar fasilitator adalah orang yang berprofesi memperlancar proses atau
membuat mudah suatu proses agar dapat mencapai tujuan proses tersebut.
Proses yang sangat diperlukan kehadiran seorang fasilitator adalah
biasanya dalam hal musyawarah, rembugan untuk membuat keputusan,
pembelajaran dalam rangka pendidikan, menyelesaikan konflik /
pertentangan, membangun kerja sama dll.
Fasilitator
bukan berperan seperti seorang guru, bukan juga seorang pemimpin, dan
bukan juga bertindak sebagai ekspert / akhli. Namun dia berperan sebagai
penghubung dan pemacu proses dialog, berpikir dan bertindak agar suatu
proses dapat lancar berjalan sesuai dengan tujuannya. Ingat bahwa
fasilitator adalah memperlancar proses bukan mempersulit dan
memperlambat proses.
Nilai dasar yang perlu dimiliki oleh seorang fasilitator adalah:
- Demokratis
Seorang
fasilitator perlu memiliki jiwa demikratis, dimana harus menghargai
pendapat dan hak hak individu. Jangan sampai seorang fasilitaor
mempunyai perilaku ”memaksakan kehendak”, ingin menang sendiri atau
otoriter. Kemudian pendapat individu dikonfirmasikan di sepakatkan
kepada sejumlah orang yang akan menjadi pendapat bersama.
- Pluralis
Jiwa
fasilitator adalah pluralis dimana mengakui dan menghargai semua
entitas sosial seperti suku, agama, ras, dan warna kulit / fisik orang.
Fasilitator mempunyai pemahaman analisis yang pluralis yang
tidak mensumberkan masalah atau persoalan terhadap SARA dan fisi
sesorang. Fasilitator tidak boleh mempunyai ektrimitas terhadap
stereotip entitas sosial apapun, khususnya stereotip yang berkonotasi
negatip.
- Egaliter
Seorang
fasilitator harus mempunyai prinsip egaliter, dimana status sosial
ekonomi tidak menjadi acuan untuk menyelesaikan masalah. Semua orang
dipandang sederajat sebagai makhluk Allah yang sama sama mempunyai
potensi dan kelemahan diri. Tidak membangun relasi atas bawah, juragan
buruh, gusti kawula dan relasi guru murid.
- Berkeadilan gender
Seorang
fasilitator haris memandang relasi jenis kelamin secara adil. Artinya
tidak ada diskriminasi (meminggirkan), subordinasi (membawahkan) dan
stereotip (melekatkan sifat) jenis kelamin manusia. Dengan kata lain
seorang fasilitator harus menjahui nilai nilai patriarkhi dan
feodalisme.
Gaya Penampilan Fasilitator
Seorang
fasilitator sebaiknya mempunyai gaya yang dapat diterima oleh semua
pihak. Agar bisa diterima semua pihak yang difasilitasi, seorang
fasilitator sebaiknya mempunyai gaya penampilan sebagai berikut:
- Ramah
Sebaiknya seorang fasilitator berpenampilan semanak, semedulur, grapyak atau
dengan bahasa sosialnya adalah familier dan mudah bergaul. Siapapun
orangnya tanpa pandang bulu dapat digauli secara wajar. Ekpresi
penampilan ramah biasanya berupa murah senyum tidak angker dan tidak
menakutkan dan yang lebih penting tidak sombong dan devensip.
- Humoris
Seorang
fasilitator akan tidak membosankan kalau dalam penampilannya selalu
cerdas membuat orang senang dan tertawa riang. Artinya penampilan yang
tegang dan terlalu serius secara terus menerus sebaiknya dihindari oleh
seorang fasilitator. Namun ingat bahwa humor yang dikeluarkan jangan
sampai membuat orang tersinggung. Kuncinya jangan mengambil topik humor
fisik seseorang atau menyinggung keaykinan dan latar belakang sosial.
Untuk menjadi seorang humoris yang menarik fasilitator harus jeli
bermain logika, karena kelucuan fasilitator adah mempermainkan logika
terbalik sehingga orang akan terkesimak dan membangun kesegaran suasana
pikir orang.
- Disiplin
Sebaiknya
seorang fasilitator haris disiplin dalam segala tindakannya. Sehingga
dia mampu menjadi pemandu proses yang tepat waktu dan tepat sasaran.
Basis kedisiplinan fasilitator bukan berbasis normatip namun berbasis
kesepakatan terhadap tanggung jawab bersama.
- Cakap
Sebaiknya
seorang fasilitator mempunyai penampilan cakap dalam mendengarkan orang
bicara, cakap mengambil maksud dan kepentingan orang, dan cakap
menyampaikan gagasan dan idenya baik secara verbail (kata kata) maupun
non verbal (tulisan dan gerak tubuh).
Pengetahuan Dasar Fasilitator
Fasilitator
diharapkan banyak oleh orang orang yang difasilitasi dalam segala
pengetahuan. Namun tidak ada seorangpun di dunia ini yang menguasai
semua pengetahuan yang ada di dunia. Oleh karena itu beberapa
pengetahuan dasar yang perlu dimiliki oleh fasilitator dalah:
- Analisa Sosial
Seorang
fasilitator sebaiknya mempunyai pengetahuan cara menangkap fakta
sosial, menghubungkan satu sama lain dan memaknai secara kritis. Ada
tiga hal dalam analisa sosial yang perlu dipahami fasilitator: Pertama,
Kerangka berpikir, kerangka berpikir orang selalu dibagi dua yaitu
keraka pikir obyektip-subyektip, struktural-non struktural, positivis
dan non positivis. Kedua, Kesadaran manusia sebagai
landasan memaknai informasi. Dimana setiap orang biasanya mempunyai tiga
kesadaran sebagai berikut: (1) Kesadaran magis, yaitu kesadaran yang
bertumpu kepada kekuatan diluar manusia yang mempengaruhi nasib manusi.
(2) Kesadaran naif, yaitu kesadaran yang bertumpu kepada kekuatan
keberadaan manusianya atau sumber daya manusianya yang mempengaruhi
nasibnya. (3) Kesadarn Kritis yaitu kesadaran yang bertumpu kepada
kekuatan system atau struktur yang sangat mempengaruhi nasib manusi. Ketiga,
methodologi analisa sosial yang menyangkut methode konvensional
(statistik akademis sepihak) dan methode intelektual organic yang
partisipatip. Biasanya seorang fasilitator rakyat khususnya fasilitator
petani menggunkan methode partisipatip. Dimana analisa sosial yang
dilakukan menggunakan metdode peran serta masyarakat itu sendiri.
- Komunikasi
Pengetahuan
komunikasi sangat dibutuhkan seorang fasilitator. Bahkan pengetahuan
dan ketrampilan komunikasi ini menjadi faktor penentu keberhasilan
seorang fasilitator dalam memandu proses. Bentuk komunikasi yang sangat
dibutuhkan adalah komunikasi verbal. Berbagai bentuk komunikasi verbal
yang sangat diperlukan adalah: (a) Dialog, yaitu komunikasi dua arah
yang berimbang saling memberi, saling menerima. Berganti antara
mengaujuakan pendapat dan mendengarkan pendapat partner bicaranya. (b)
Orasi / pidato / ceramah, yaitu bentuk menyampaikan pokok pikiran secara
systematis, runtut dan jelas pesannya dalam waktu tertentu dengan
mengingat porsi; antara konsep abstrak dan contoh kongkrit secara
berimbang, antara bentuk verbal dan gerak, antara serius dan humor,
serta antara pengalaman diri dan pengalaman orang lain. Dalam methode
ceramah sebaiknya tidak total satu arah namun mengakomodir harapan dan
kebutuhan yang mendengarkan. Salah satu ’penyakit’ atau kelemahan metode
ceramah ini adalah apa yang disampaikan dianggap penting oleh
pendengarnya padalah tidak semuanya penting bagi sipendengarnya. (c)
Provokasi, yaitu bentuk komunikasi yang menyampaikan informasi dan
pikiran membuat orang yang mendengarkan terstimulant untuk bertindak.
(d) Agitasi, yaitu bentuk komunikasi yang menyampaikan informasi yang
secara umum masih tertutup atau rahasia. Sehingga orang yang
mendengarkan akan terkesimak dan terdorong untuk bergerak secara cepat.
(e) Intimidasi, yaitu bentuk komunikasi yang memprofil entitas sosial
tertentu sehingga orang yang mendengarkan akan keluar kesadarnnya secara
kritis dan akan melakukan refleksi untuk keluar dari kebiasaannya yang
tidak mempunyai muatan pemihakan tertentu. (e) Ceritera kasus, yaitu
bentuk komunikasi yang berbentuk cerita kasus untuk mempermudah
pendengar memahami berbagai konsep secara abstrak. (f) Komik, yaitu
bentuk komunikasi yang dituangkan dalam gambar gambar agar mempermudah
orang memahami pesan yang terkandung dalam informasi yang akan
disampaikan.
- Metode Pendidikan orang dewasa
Metode
pendidikan orang dewasa adalah suatu proses pendidikan untuk orang
dewasa. Prinsip dasar pendidikan orang dewasa adalah: (a) Proses
pendidikan yang berbasis kepada pengalaman, keyakinan, norma, pikiran
dan pendapat dari peserta. Sehingga prinsip saling membelajari satu sama
lain adalah mutlak sebagai basis kurikulumnya. (b) Mekanisme dan
tatatertib proses pendidikan berdasarkan kultur dan norma yang melekat
dari semua peserta yang disepakati bersama. (c) Proses pendidikan yang
memerdekakan dan mencerdaskan orang bukan membodohi, sehingga unsur
berpikir dan berkreasi lebih diberi proposi yang lebih dari pada unsur
indoktrinasi. (d) Alur pendidikan yang berbasis refleksi pengalaman
peserta untuk diambil lesson learned untuk memperbaiki tindakan dimasa yang akan datang.
- Media pembelajaran rakyat
Pemahaman
pengetahuan tentang media pembelajaran rakyat sangat diperlukan oleh
seorang fasilitator. Beberapa media pembelajaran rakyat yang paling
diperlukan adalah; (a) Media musyawarah, media ini sangat populair
dikalangan masyarakat Indonesia. Musyawarah sebagai bentuk media
pembelajaran yang paling demokratis, partisipatip dan effisien. (b)
Media seni budaya, biasanya kesenian rakyat adalah menjadi media
pembelajaran untuk pendidikan rakyat dalam mentransformasi nilai nilai
tertentu dalam kehidupan manusia. (c) Media transformatip, media ini
biasanya berupa kegiatan praktik yang memberi keuntungan atau hasil
secara pragmatis namun sekaligus membangun kesadaran strtetegis dalam
kontek idiologis dan struktural. (d) Media sosial budaya, media
pembelajaran melalui jalur prosesi keagamaan dan budaya yang secara
tradisi atau secara umum telah dilakukan oleh masyarakat. (e) Media populair, yaitu media pembelajaran melalui TV dan Radio.
- Teknik teknik penyelesain konflik
Teknik
teknik penyelesain konflik secara parkatis perlu dipahami oleh
fasilitator. Beberpa hal yang elementer untuk dikethui adalah: (a)
Investigasi dan analisis sumber sumber konfilk. (b) Analisis terhadap
karakter entitas yang terlibat dalam konflik. (c) Memahami alur fitroh
manusi menghadapi konflik. (c) Berbagai tknik menyelesikan konflik
dengan berbagai modus seperti, dialog langsung, arbitrase, juri, sampai
bentuk litigasi dan gencatan senjata perang terbuka. Disamping itu perlu
memahami bentuk bentuk menejemen konflik dimana system ini tidak
menghilangkan konflik itu sendiri tetapi merubah potensi konflik menjadi
potensi untuk berprestasi.
- Program pemberdayaan Masyarakat
Fasilitator
rakyat sangat direkomendasi untuk memahami prinsip prinsip pemberdayaan
masyarakat. Hal ini penting karena hampir semua proses fasilitasi
kegiatan rakyat selalu mengacu kepada proses pemberdayaan. Beberapa
elemen yang perlu dikuasai dalam proses pembedayaan masyarakat adalah:
(1) Proses masyarakat memenuhi kebutuhan dasarnya. (2) Membangun
kesadaran kritis, agar proses produksi dan perilaku hariannya tidak
justru menguntukan pihak lain yang lebih kuat dan merugikan dirinya. (3)
Proses membangun kemampuan rakyat untuk mengakses berbagai pusat pusat
sumberdaya dan fasilitas public. (4) Proses kemampun menumbuh kembangkan
oernanisasi rakyat untuk menyelesikan persoalan struktural. (5) Proses
meningkatkan kapasitas melakukan kontrol sosial dan kontrol kebijkan
public yang merugikan hak hak dasarnya.
Pengetahuan / ketrampilan khusus untuk Fasilitator petani / desa
Fasilitator
petani direkomendasi untuk memahami berbagai pengetahuan yang ada
hubungannya dengan kehidupan petani atau warga desa. Berbagai
pengetahuan yang sangat penting dipahami adalah:
- Kultur budaya masyarakat.
Fasilitator
petani / warga desa semestinya memahami nilai nilai yang dipercaya dan
diyakini, hukum dan norma adat yang menjadi acuan kontrol sosial, serta
berbagai tradisi dan prosesi ritualnya. Hal ini penting untuk memahami
karakter manusia yang akan difasilitasi dan mempermudah membangun
kepercayaan fasilitator di masyarakat. Disamping itu sangat penting
untuk menjadi media proses pembelajaran petani dan warga desa secara
kultural.
2. Peraturan dan Perundang Undangan
Seluruh
warganegara termasuk petani maupun warga desa tidak akan pernal lepas
dari kekuatan normatip perundang undangan dan peraturan yang
diberlakukan kepada dirinya. Oleh kerena itu fasilitator petani
sebaiknya memahami berbagai peraturan dan perundang undangan yang
berhubungan dengan pertanian dan desa. Hal ini penting untuk mempermudah
analisasa kebijakan dalam rangka mengkaji hak hak petani dan warga desa
yang telah diakomodir oleh negara dan sekaligus untuk menginfestigasi
hak hak dasarnya yang masih perlu diperjuangkan. Salah satu contohnya
adalah UU 32 /2004, Peraturan Presiden Nomer 36, dan Peraturan dan
berbagai kebijakan pertanian, kehutanan dll.
- Globalisasi Pertanian.
Sejak
revolusi hijau diterapkan seiring dengan politik pangan dunia sampai
produksi pangan menjadi komondity perdagangan bebas. Nasib petani berada
diujung jurang kehancuran karena keringat petani terhisap oleh industri
makanan. Disamping pendapatan yang minimal, petani terancam oleh
penyakit akibat racun dari pupuk dan obat pemberantas hama. Sementara
kerusakan ekosytem alam akibat system pertanian industri tidak bisa
direhabilitasi sampai tujuh generasi berikutnya. Oleh karena itu
fasilitator petani perlu mengikuti perkembangan globalisasi pertanian
yang secara tidak langsung pada dekade ini menentukan nasib kehidupan
petani.
- Analisa pranata mangsa.
Kemampuan
analisa ekosystem yang hubungannya dengan musim sangat penting bagi
fasilitator petani. Sebab sektor pertanian yang bahasa inggrisnya agriculture adalah
suatu proses produksi yang berhubungan dengan alam dan budaya manusia.
Dengan demikian teknik membaca tanda tanda alam yang berhubungan dengan
proses produksi, kehidupan tumbuhan, hewan dan manusia sangat penting
sebagai bekal seorang fasilitator petani.
- Analisa perkembagan produksi.
Kemampuan
analisa produksi pertanian merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dengan bahasa fasilitator petani. Bahasa fasilitator petani akan mudah
dimengerti kalau menggunakan bahasa proses dan faktor produksi
pertanian.
- Analisa Pasar Produksi Pertanian
Pemahaman
akan analisa pasar seperti alur dan mekanisme, harga, konsumen,
perantara yang ada hubungannya dengan pasar produksi pertanian, sangat
urgent untuk diketahui oleh fasilitator petani. Persoalan pertama bagi
petani adalah persoalan harga yang selalu dibawah ongkos produksi,
sehingga elemen ini menjadi persoalan utama bagi kehidupan petani.
- Pemetaan kawasan
Pemataan
kawasan yang memberi informasi tentang posisi petani dalam system alam
pertanian menjadi refrensi yang direkomendasikan untuk diketahui oleh
para fasilitator petani. Sebab kehidupan petani secara utuh sangat
tergantung dengan posisi mereka dalam kawasan alam sekitarnya.
- SWOT Organic Farming dan An Organic Farming
Fasilitator
petani sebaiknya mampu membuat analisa kelemahan, keunggulan, hambatan
dan dukungan dua bentuk budi daya pertanian baik yang menggunakan
organic system maupun yang menggunakan an organic system. Sehingga dapat
memahamkan dan menyadarkan petani dalam memilih system budidayanya
dalam kontek untuk kesejahteraan hidupnya dan pelestarian alam
lingkungannya.
- Pelestarian lingkungan dan ekosistem
Berbagai
wacana dan teknik bagaimana upaya manusia khususnya petani menjaga
pelestarian alam lingkungan dan ekosistemnya sebaiknya dipunyai oleh
fasilitator petani. Sebab kelangsungan kebertahanan dan keberdayaan
petani sangat tergantung dengan ekosistem dan alam lingkungannya.
- Wacana Gerakan Organisasi Petani.
Nasib
petani jelas bukan hanya ditentukan oleh kualitas kapasitas dirinya dan
ketersediaan alam lingkungan yang didukung oleh ekosistemnya, tetapi
juga ditentukan oleh kebijakan global, peraturan pemerintah mulai pusat
sampai desa. Oleh karena itu untuk memperjuangkan nasibnya petani perlu
mempunyai media gerakan perlawanan. Oleh karena itu fasilitator petani
sebaiknya memahami wacana gerakan organisasi petani untuk memperjuangkan
hak hak hidupnya.
*
Dinamika Kelas:
1. Bijih salak 25 per kelompok, ide untuk membagi. Lesson learned mengurangi semangat serakah.
2. Menjatuhkan
telor ayam mentah agar tdk pecah, dengan modal kertas satu kertas
fipchard, sedotan minuman 20 bijih dan silotip sepanjang 1 m.
3. Bentuk bentuk presentasi diskusi kelompok: (a) Drama (b) Pantomin. (c) Kartu berwarna. (d) Siaran radio briack news.
4. Penampilan fasilitator: Pakai film dokumenter, pakai kartu, presentasi pakai gambar.
5. Review: Bisa menggunakan media tulisan; Bisa menggunakan bentuk reporter; pakai gambar gambar.
6. Syarat
menjadi fasilitator: (1) Menguasai mater (2) Menggunakan alat alat yang
ada. Kartu bisa diganti dengan kalender bekas, untuk menempel bisa
diganti dengan bagor, tampah dll. Ganti spidol dengan areng, atau kapur.
Gantinya lem dengan getah gori dll.
7. Ice
briker: Pingsut dengan berbagai ceriter bisa samson delila, berburu
(polisi hutan, pemburu, singa). Rujak buah...menyebut buah yang belum
disebut. Ceritera ceritera lucu: Ceritera neraka, ceritera memanah buah.
8. Menjadi fasilitator yang trampil: Tidak ada orang yang tahu segalanya, tetapi semua orang pasti tahu sesuatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar